Minggu, 23 Agustus 2015

Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi

Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi - Hallo sahabat begini caranya, Sharing kali ini berjudul : Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi, mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat temans pahami dan bermanfaat buat teman teman semua, kalo bermanfaat jangan lupa di share biar banyak yang tau.

Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi


Air Bersih adalah kebutuhan yang paling utama untuk kelangsungan hidup manusia, karena kesehatan manusia berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih dilingkungan tempat tinggalnya. Bagi masyarakat dikota besar, kebutuhan air minum yang bersih pada umumnya sudah terpenuhi dengan adanya air bersih dari perusahaan air minum. Namun bagi masyaratakat yang tinggal di pedesaan, air minum yang biasa dikonsumsi keluarga mereka biasanya masih berasal dari air sumur yang direbus. masalahnya tidak semua daerah memiliki sumber mata air yang jernih dan berkwalitas baik, seringkali di temukan daerah yang kwalitas sumber mata airnya berbau ( bau besi ) dan menjadi keruh ( kuning ) setelah di endapkan beberapa saat, kwalitas air yang seperti ini tidak layak untuk di konsumsi, oleh sebab itu tidak ada ruginya jika Anda mengetahui cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi yang sederhana. Ayo Pelajari Caranya !!! Berikut ini adalah Video Tutorial Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Metode Tehnologi Aerasi






Berbagai macam alat - alat penjernih air dan bahan - bahan penjernih air bisa anda dapatkan di SINI


Good Luck!

Cek Info Berikutnya Di Sini

Metode Penjernihan air dengan cara Aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.




http://goo.gl/ctFNpk

Mau Pempers Gratis Premium Care New Born isi 13 Gratis ? Tersedia 40 Ribu Paket Sample Gratis Isi 13 Pcs untuk Anda !


Good Luck!



Cek Info Promo Berikutnya Di Sini






Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini kadar Fe sudah turun.



Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:
  1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
  2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
  3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
  4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

Penyaringan Sederhana
Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

Sementara proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :
  1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan membubuhkan tawas dalam tandon air.
  2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c).. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga cepat mengendap.
  3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
  4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.

Metode Lainnya Cara Menjernihkan Air Yang Kuning Dan Berbau Besi 



Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Keruh Secara Alami Menggunakan Bahan Ijuk. Ijuk yang digunakan untuk membersihkan air sumur yang kotor dan keruh sama dengan ijuk yang digunakan untuk membuat sapu. Namun ijuk yang digunakan untuk memberihkan air yang kotor disumur sudah dibuat dengan bentuk lingkaran dengna diameter kurang lebih 1 meter. Untuk dapat menyaring air sumur hingga benar-benar jernih, pada umumnya dibutuhkan 5 rangkaian ijuk. Cara menjernihkan air sumur yang keruh dan kotor menggunakan ijuk ialah tumpuk kelima rangkaian ijuk tadi, lalu ikat dengan kencang dan beri pemberat. Masukan ijuk ke dalam sumur dan pastikan ijuk tenggelam sampai ke dasar sumur. Anda dapat menggunakan bilah berupa bambu panjang untuk mendorong ijuk agar cepat tenggelam. Bila perlu tindih ijuk menggunakan batu guna memastikan ijuk tidak mengapung kembali. Tunggu beberapa hari hingga air sumur menjadi bersih dan jernih.
Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning Dan Keruh Menggunakan Material Tawas. Tawas atau adapula yang menyebut terawas, berbentuk seperti bebatuan kecil berwarna putih, hampir mirip dengan bongkahan gula batu namun warnanya putih. Tawas dapat Anda beli di toko bangunan terdekat. Cara menjernihkan air yang kotor dan kuning menggunakan terawas adalah dengan menghancurkan tawas menjadi bubuk terlebih dahulu. Jika sudah, masukan tawas ke dalam wadah dan larutkan dahulu dengan air. Setelah itu baru tawas dimasukan ke dalam sumur. Tawas sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu agar saat dimasukan ke dalam sumur, bubuk tawas tidak beterbangan. Sesuaikan jumlah tawas dengan kedalaman sumur Anda. Cobalah untuk membeli 1 kg dahulu, jika belum jernih bisa tambah 1 kg atau 1/2 kg lagi.
Cara kerja tawas untuk menjernihkan air ialah dengan menyerap kotoran-kotoran yang ada disekitarnya, lalu diendapkan ke dasar sumur. Dengan begitu air didalam sumur dapat menjadi jernih dan bening kembali. Waktu terbaik menggunakan tawas menurut kami saat sore menjelang malam, dimana aktivitas mengambil air dari sumur sudah tidak dilakukan. Dengan begitu, tawas dapat bekerja efektif saat malam hari, dan keesokan harinya diharapkan air dalam sumur sudah menjadi jernih dan bersih lagi.
Cara Menjernihkan Air Sumur Secara Alami Menggunakan Arang Tempurung Kelapa. Arang Kelapa memiliki kandungan karbon aktif yang efektif mengikat kotoran sehingga dapat membuat air sumur menjadi jernih. Cara efektif menjernihkan air didalam sumur menggunakan arang tempurung kelapa ialah dengan membungkus arang tersebut menggunakan kain, lalu dimasukan ke dalam sumur. Sama halnya seperti menjernihkan air menggunakan terawas, Anda harus menyesuaikan jumlah arang tempurung kelapa dengan kedalaman sumur dan tingkat kotornya air sumur. Arang tempurung kelapa ini dapat dengan mudah Anda beli di toserba ataupun warung-warung disekitar rumah Anda.
Cara Menjernihkan Air Sumur Agar Jernih Dan Bening Kembali Dengan Cara Mengurasnya. Seperti kita ketahui bersama, bahwa penyebab sumur menjadi kuning, keruh, dan kotor bisa karena beberapa faktor yaitu banyaknya lumut maupun tumbuhan air didalam sumur, maupun karena sumur terkena cemaran limbah sehingga menjadi berlumpur dan tidak jernih. Jika keadaannya demikian dan semua cara menjernihkan air sumur seperti yang sudah dijelaskan diatas masih belum mempan, maka sebaiknya Anda mengambil opsi ini, yaitu menjernihkan air sumur dengan mengurasnya. Dengan menguras sumur, lumut-lumut yang ada didinding sumur maupun endapan lumpur didasar sumur yang menyebabkan air sumur menjadi keruh dan kotor akan dibersihkan semua.
Di atas adalah beberapa Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning, Keruh, Dan Kotor. Tips spesial dari kami seputar mencegah air sumur menjadi kotor adalah pertimbangan yang tepat sebelum Anda membuat sumur. Beberapa kriteria sumur yang baik adalah sebagai berikut :
  • Sebaiknya sumur dibuat dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
  • Pastikan jarak minimal antara sumur dan MCK ataupun toilet terdekat adalah 10 meter. Hal ini untuk mencegah limbah kamar mandi meresap dan merembes sehingga mencemari air yang ada didalam sumur.
  • Hindari untuk memilih lokasi penggalian sumur dibekas lahan tempat pembuangan sampah. Tanah tempat pembuangan sampah walaupun sudah dibersihkan namun tetap saja akan meninggalkan banyak kuman, bakteri, dan kotoran yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.
  • Jika memungkinkan, carilah lokasi dimana bagian bawah tanah memiliki tekstur tanah yang bercampur pasir. Hal ini akan membuat sumur Anda lebih terjaga kejernihannya secara alami.
Hindari untuk membuat sumur pada lahan bekas rawa. Lebih baik mencari tempat galian sumur pada lahan bekas ditanami tanaman berakar searabut karena jenis tanaman ini banyak menyimpan kandungan air didalamnya.

Mempelajari Berbagai Macam Teknik Penjernihan Air

Penjernihan air adalah proses yang dilakukan untuk membuat air dapat digunakan untuk suatu penggunaan tertentu. Semisal penggunaan air untuk minum, proses indrustri, medis, pertanian, dan lain-lain. Masing-masing penggunaan tersebut memiliki standar atau mutu yang berbeda-beda.
Terdapat berbagai teknik penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:
  1. Penyaringan
    Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik.
  2. Perebusan
    Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air.
  3. Disinfeksi kimia
    Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada genangan air, air dalam sumur, dll.
  4. Bubuk pemutih
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur gamping. 
  5. Tablet klorin
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
  6. Filter
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
  7. Desalinasi
    Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.

Penyaringan Air

Penyaringan air adalah salah satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana. Seorang pramuka penggalang dapat melakukan penyaringan air dengan beberapa cara, seperti: 
  1. Saringan air katun;
    Merupakan teknik penyaringan air yang paling  sederhana. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih, bertujuan untuk  membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
    saringan-air-katun
  2. Saringan kapas;
    Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi lubang. Bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh
  3. saringa air kapas
  4. Aerasi;
    Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida  serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
  5. aerasi penjernihan air
  6. Saringan Pasir Lambat (SPL);
    Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan  dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
  7. saringan pasir lambat
  8. Saringan Air Sederhana;
    Penyaringan air dengan teknik Saringan Air Sederhana merupakan modifikasi dari saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu  dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air yang dapat dilakukan oleh anda di rumah. keterampilan dalam mengolah air hingga menjadi air yang berkualitas lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat di dunia nyata.

AYO PELAJARI CARANYA !!!
Silahkan di share ke media sosial anda jika artikel ini anda anggap bermanfaat bagi banyak orang


Dari Berbagai Sumber



INFO TERBARU BULAN INI

Lowongan Kerja Mengetik Online di Megatyper Dapat Gaji Tiap Minggu

Siapapun Bisa Melamar Kerja Disini.

Saat ini Rupiah kita sedang melemah terhadap US $ Dolar, artinya penghasilan atau gaji yang bisa kamu terima dari Kerja Mengetik Online pastinya akan cukup memuaskan, Hanya Modal sambungan Internet dan kemauan, di sertai ketekunan minimal kamu bisa dapat penghasilan sampingan +/- $100 s/d $ 200,- perbulan jika di kurs 13 ribu maka kamu bisa dapat Rp 1,3 juta hingga Rp 2,6 Juta perbulan, jika lebih rajin bisa dapat lebih banyak. Kerjanya cuman mengetik atau menyalin CAPTCHA. untuk lebih jelasnya silahkan ikuti panduan langkah - langkahnya terlebih dahulu.






aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.

Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini kadar Fe sudah turun.

Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:
  1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
  2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
  3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
  4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.
Saringan Sederhana
Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

Sementara proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :
  1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan membubuhkan tawas dalam tandon air.
  2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c).. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga cepat mengendap.
  3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
  4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.
- See more at: http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/metode-meningkatkan-kualitas-air.html#sthash.2dwxMajO.dpuf
aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.

Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini kadar Fe sudah turun.

Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:
  1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
  2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
  3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
  4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.
Saringan Sederhana
Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

Sementara proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :
  1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan membubuhkan tawas dalam tandon air.
  2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c).. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga cepat mengendap.
  3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
  4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.
- See more at: http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/metode-meningkatkan-kualitas-air.html#sthash.2dwxMajO.dpuf
aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.

Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini kadar Fe sudah turun.

Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:
  1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
  2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
  3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
  4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.
Saringan Sederhana
Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

Sementara proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :
  1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan membubuhkan tawas dalam tandon air.
  2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c).. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga cepat mengendap.
  3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
  4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.
- See more at: http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/metode-meningkatkan-kualitas-air.html#sthash.2dwxMajO.dpuf
Terima kasih atas kunjungannya di begini caranya info yang sudah anda baca : Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi, bisa anda share dengan link :
http://beginicarabikinnya.blogspot.com/2015/08/cara-menjernihkan-air-sumur-yang-bau.html

Related Posts

Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi
4/ 5
Oleh